TENTANG BLOG
Ketika Allah, Tuhan sekalian alam , Sang Maha Pencipta jagat beserta segenap isinya, Sang Penguasa alam semesta, menciptakan manusia pertama, Ia menganugerahkan kepadanya kepandaian untuk berbicara (Ingat, Allah tidak menganugerahkan kepandaian yang sama kepada makhluk ciptaanNya yang sebelumnya). Kemudian Allah memberikan pula kemampuan untuk belajar, keahlian untuk memahami benda dan barang, serta kecakapan untuk memilah yang baik dari yang buruk, memisahkan yang benar dari yang salah.
Kemudian ia dibekali dengan kebebasan tertentu. Kebebasan untuk memilih, kebebasan untuk mengingini sesuatu, dan serta Kebebasan untuk bertindak. Ia memperolah mandat untuk menguasai dan memanfaatkan sumber-sumber yang terdapat disekitarnya. Pendek kata, Allah melimpahkan kepada manusia kekuasaan lalu menunjuknya sebagai wakilnya dipermukaan bumi.
Pada waktu Sang Khalik secara resmi mengangkatnya sebagai perwakilannya, secara jelas dan gamblang Ia berpesan agar manusia hendaknya memahami dengan lugas hubungan yang terbentuk antara manusia dengan Tuhannya. Ia bertitah sebagai berikut:
Jika kamu memilih arah yang lain selain yang telah ditentukan, atau arah yang bertentangan dengan arahanKu, anda melakukan kekeliruan. Jika kamu memilih caraKU (kamu memiliki kebebasan penuh menerimanya atau menolaknya) maka kamu akan meraih kedamaian dan ketenangan dialam dunia dan alam Nanti. Sebaliknya jika kamu mengikuti jalan lain selain jalanKu maka kamu akan menerima akibatnya dialam dunia, sedangkan dialam Nanti kamu tak akan pernah berhenti menyesal dan menderita berkepanjangan menempati api yang menyala-nyala."
Selesai memberikan wejangan Pemilik alam semesta menurunkan Adam dan Siti Hawa (kedamaian dari Allah untuk kedua mereka), manusia pertama kebumi. Ia menyertakan bersama mereka kitab tuntunan yang akan menjadi petunjuk bagi mereka dan keturunannya menjalani hidup didunia. Itu suatu bukti bahwa kedua manusia pertama itu tidaklah diciptakan sia-sia dan dalam kegelapan, namun mereka dibekali dengan cahaya penerangan dan aturan-aturan: Itulah Islam.
Saudara-saudaraku pengunjung blog, maksud yang terkandung dengan pembuatan blog ini adalah mencoba menyegarkan dan mengingatkan selalu diri kita bahwa sebagai anak keturunan Adam, jalan hidup yang akan kita tempuh tak berbeda dengan nenek moyang kita itu. Kita berasal dari ruh Allah, lalu diturunkan kedunia sebagai wakilnya untuk ikut mengurus dunia ini. Selama menghuni dunia ini, Allah akan memantau segala gerak gerik kita dengan seksama.
Secara teratur Ia akan menguji kita, lalu Ia akan mengamati apakah buku panduan yang ia berikan telah digunakan sebagaimana mestinya. berdasarkan itu Ia akan memutuskan dimana tempat yang layak bagi kita kelak setelah kembali kepadaNya.
Allah pasti melimpahkan berkah dan kasih sayang Nya kepada segenap hamba-hambaNya yang Ia kasihi, itu janjiNya.
Contoh lain. Ada pihak-pihak yang mempertanyakan tentang orang-orang yang pernah berjasa besar bagi umat manusia, tapi mereka tidak pernah menerima risalah rasul. Apakah orang-orang seperti ini tidak dipertimbangkan amal baiknya? Alquran menjawab dengan sebuah ayat: “Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad saw) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.(6:20).
Ayat diatas membuktikan bahwa sangat mustahil bagi orang-orang yang telah pernah menerima Kitab atau pesan-pesan suci dari Tuhan tidak mengenal nabi Muhammad beserta risalah yang telah ia sampaikan.
Pihak-pihak yang berpikiran liberal (berpikiran bebas) berpandangan bahwa Tuhan yang Maha kuasa adalah Tuhan segala agama. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan bagi seluruh alam beserta segala penghuninya, AlQuran menegaskan bahwa Agama yang di-“endorse” atau diredhai oleh Tuhan hanyalah agama Islam. Orang-orang yang berpikiran liberal berpandangan bahwa agama adalah baik sepanjang ia tak beranjak dari masalah etika (as long as it stays in ethical domain - source: google) . Menurut pandangan mereka agama akan tercemar jika memasuki ruang politik.
Menurut ajaran Islam, Islam bukanlah agama yang hanya mengatur cara beretika yang baik, bukan agama yang hanya mengatur cara ritual ibadah, Islam adalah adalah agama yang dengan seksama memberi petunjuk cara mengatur dan mengendalikan diri, agama yang mengatur cara hidup berkeluarga, cara hidup bermasyarakat, cara hidup bernegara (berpolitik), termasuk cara hidup lintas bangsa. Ada pula sebagian yang berpikiran liberal mengatakan bahwa banyak orang menerima begitu saja ajaran agama, dan menolak menggunakan nalarnya. Yang terkhir ini selanjutnya menganggap bahwa ada sebagian risalah Islam itu sudah tak lagi cocok dengan perkembangan zaman sehingga perlu ada pembaharuan, perlu ada penyesuaian.Sebagian lagi menilai bahwa Islam kurang menghormati hak-hak azazi manusia.
Pada akhir-akhir masa turunnya AlQuran, Allah pemberi risalah memberikan semacam “closing remark” atau pernyataan penutup sebagai berikut: “Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Kucukupkan untukmu nikmatKu dan telah Aku setujui Islam sebagai agamamu” (5:3) Penyataan diatas secara terang benderang menegaskan bahwa apa yang diturunkan sejauh itu dianggap sudah cukup sempurna tak perlu pembaharuan-pembaharuan lagi, tak butuh penyesuaian lagi dibelakang hari karena Islam tak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Tentang hak azazi manusia, Tuhan sangat menjunjung tinggi hak-hak manusia. Tak sedikit perintah kepada manusia agar bersikap adil kepada sesama, peringatan agar jangan saling menzalimi dan melakukan penganiayaan terhadap sesama. Ancaman keras dilayangkan kepada yang berani mengambil atau mengurangi hak orang lain. Khusus mengenai hak keyakinan beragama, sejak awal, ketika manusia pertama diturunkan kebumi Allah secara jelas dan tegas mengatakan: "kalian memiliki kebebasan penuh menerima atau menolak Islam sebagai agamamu."
Terakhir dalam risalah AlQuran Tuhan mengulangi kembali dengan menyatakan : "Tak ada paksaan dalam beragama", (2:256) dengan keterangan jangan sekali-kali mencoba memaksa, membujuk, memberikan iming-iming kepada pihak lain agar menerima keyakinan mereka, apalagi kepada kalangan yang telah memiliki keyakinan sendiri. Mengapa demikian, karena jauh jauh hari Tuhan menyadari bahwa perbuatan itu tidak elok dipandang dari segi hak azazi manusia dan yang paling ditakutkan ialah rentan terjadinya pergesekan yang bisa menyulut timbulnya api permusuhan, akhirnya api kemarahan akan membakar habis kedua belah pihak yang mengalami pergesekan.
Perhatikan kalangan-kalangan yang tidak punya niat ekspansi, maka mereka menikmati ketenangan dan kedamaian. Mereka hidup berdampingan saling hormat menghormati, tak ada rasa kecemasan, tak ada kekhawatiran, tak ada pransangka dan kecurigaan, dan mereka tolong menolong satu dengan yang lainnya dengan penuh kasih sayang. Amiin
Read more!
Selengkapnya...
Kemudian ia dibekali dengan kebebasan tertentu. Kebebasan untuk memilih, kebebasan untuk mengingini sesuatu, dan serta Kebebasan untuk bertindak. Ia memperolah mandat untuk menguasai dan memanfaatkan sumber-sumber yang terdapat disekitarnya. Pendek kata, Allah melimpahkan kepada manusia kekuasaan lalu menunjuknya sebagai wakilnya dipermukaan bumi.
Pada waktu Sang Khalik secara resmi mengangkatnya sebagai perwakilannya, secara jelas dan gamblang Ia berpesan agar manusia hendaknya memahami dengan lugas hubungan yang terbentuk antara manusia dengan Tuhannya. Ia bertitah sebagai berikut:
"Saya adalah Tuhanmu dan berkuasa mutlak atas dirimu, dan berkuasa penuh terhadap seluruh alam semesta. Karena itu kamu harus menyembahKu, bukan menyembah yang lain (bukan mengagung-agungkan harta kekayaan, tidak mengagung-agungkan jabatan dan kedudukan, apalagi memandang mereka sebagai sesuatu yang bisa menyelamatkan diri dan memanjangkan umur , tidak menyembah berbagai barang yang dikeramatkan).
Kamu tidak boleh berbuat sewenang-wenang dan tidak dibenarkan bertindak sebagai penguasa bagi yang lain didalam KerajaanKu. Kamu akan dikirim kebumi selama kurun waktu tertentu dan mendapat kekuasaan-kekuasaan tertentu. Selama waktu tersebut kamu akan menempuh berbagai jenis ujian. Setelah itu kamu akan dikembalikan keharibaanKu. Pada waktu itu kamu akan mendapat penilaian dariKu tentang segala perilaku dan perbuatanmu semasa dialam dunia, lalu Aku akan memutuskan apakah kamu dianggap berhasil atau gagal mengikuti ujian-ujian yang yang diberikan kepadamu.
Arah yang benar yang harus kamu ambil ialah menerimaKu secara tulus sebagai pihak yang berkuasa mutlak atas dirimu, hanya menyembah diriKu satu-satunya, lalu berbuat dan bertindak didunia sesuai dengan pedoman dan aturan yang diturunkan kepadamu. Tempatilah bumi dengan keyakinan dan pemahaman bahwa ia semata-mata hanya tempat untukmu untuk berusaha dan berupaya. Adapun tujuan hakiki keberadaanmu kedunia tak lain untuk kembali kepadaKu, dan sukses pada Hari Penilaian.
Selesai memberikan wejangan Pemilik alam semesta menurunkan Adam dan Siti Hawa (kedamaian dari Allah untuk kedua mereka), manusia pertama kebumi. Ia menyertakan bersama mereka kitab tuntunan yang akan menjadi petunjuk bagi mereka dan keturunannya menjalani hidup didunia. Itu suatu bukti bahwa kedua manusia pertama itu tidaklah diciptakan sia-sia dan dalam kegelapan, namun mereka dibekali dengan cahaya penerangan dan aturan-aturan: Itulah Islam.
Saudara-saudaraku pengunjung blog, maksud yang terkandung dengan pembuatan blog ini adalah mencoba menyegarkan dan mengingatkan selalu diri kita bahwa sebagai anak keturunan Adam, jalan hidup yang akan kita tempuh tak berbeda dengan nenek moyang kita itu. Kita berasal dari ruh Allah, lalu diturunkan kedunia sebagai wakilnya untuk ikut mengurus dunia ini. Selama menghuni dunia ini, Allah akan memantau segala gerak gerik kita dengan seksama.
Secara teratur Ia akan menguji kita, lalu Ia akan mengamati apakah buku panduan yang ia berikan telah digunakan sebagaimana mestinya. berdasarkan itu Ia akan memutuskan dimana tempat yang layak bagi kita kelak setelah kembali kepadaNya.
Allah pasti melimpahkan berkah dan kasih sayang Nya kepada segenap hamba-hambaNya yang Ia kasihi, itu janjiNya.
Blog ini berJudul Message of truth artinya risalah atau pesan kebenaran. Mengapa memilih judul pesan kebenaran ? Alasannya adalah, blog ini mencoba membuat terang bahwa “kebaikan” dan “kebenaran” adalah dua hal yang berbeda . Semua yang baik belum tentu benar, sadangkan semua yang benar pasti baik sifatnya. Sebagai contoh ada sementara pihak yang mengatakan bahwa beberapa minuman yang mengandung alkohol baik buat kesehatan organ tubuh tertentu. Islam mengajarkan bahwa semua minuman mengandung alkohol memiliki manfaat dan pengaruh negatif. Akan tetapi pengaruh negatifnya jauh lebih besar dari manfaatnya. Oleh karena itu AlQuran memutuskan melarang mengkonsumsi minuman semacam itu.
Contoh lain. Ada pihak-pihak yang mempertanyakan tentang orang-orang yang pernah berjasa besar bagi umat manusia, tapi mereka tidak pernah menerima risalah rasul. Apakah orang-orang seperti ini tidak dipertimbangkan amal baiknya? Alquran menjawab dengan sebuah ayat: “Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka mengenalnya (Muhammad saw) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.(6:20).
Ayat diatas membuktikan bahwa sangat mustahil bagi orang-orang yang telah pernah menerima Kitab atau pesan-pesan suci dari Tuhan tidak mengenal nabi Muhammad beserta risalah yang telah ia sampaikan.
Pihak-pihak yang berpikiran liberal (berpikiran bebas) berpandangan bahwa Tuhan yang Maha kuasa adalah Tuhan segala agama. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan bagi seluruh alam beserta segala penghuninya, AlQuran menegaskan bahwa Agama yang di-“endorse” atau diredhai oleh Tuhan hanyalah agama Islam. Orang-orang yang berpikiran liberal berpandangan bahwa agama adalah baik sepanjang ia tak beranjak dari masalah etika (as long as it stays in ethical domain - source: google) . Menurut pandangan mereka agama akan tercemar jika memasuki ruang politik.
Menurut ajaran Islam, Islam bukanlah agama yang hanya mengatur cara beretika yang baik, bukan agama yang hanya mengatur cara ritual ibadah, Islam adalah adalah agama yang dengan seksama memberi petunjuk cara mengatur dan mengendalikan diri, agama yang mengatur cara hidup berkeluarga, cara hidup bermasyarakat, cara hidup bernegara (berpolitik), termasuk cara hidup lintas bangsa. Ada pula sebagian yang berpikiran liberal mengatakan bahwa banyak orang menerima begitu saja ajaran agama, dan menolak menggunakan nalarnya. Yang terkhir ini selanjutnya menganggap bahwa ada sebagian risalah Islam itu sudah tak lagi cocok dengan perkembangan zaman sehingga perlu ada pembaharuan, perlu ada penyesuaian.Sebagian lagi menilai bahwa Islam kurang menghormati hak-hak azazi manusia.
Pada akhir-akhir masa turunnya AlQuran, Allah pemberi risalah memberikan semacam “closing remark” atau pernyataan penutup sebagai berikut: “Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Kucukupkan untukmu nikmatKu dan telah Aku setujui Islam sebagai agamamu” (5:3) Penyataan diatas secara terang benderang menegaskan bahwa apa yang diturunkan sejauh itu dianggap sudah cukup sempurna tak perlu pembaharuan-pembaharuan lagi, tak butuh penyesuaian lagi dibelakang hari karena Islam tak dibatasi oleh ruang dan waktu.
Tentang hak azazi manusia, Tuhan sangat menjunjung tinggi hak-hak manusia. Tak sedikit perintah kepada manusia agar bersikap adil kepada sesama, peringatan agar jangan saling menzalimi dan melakukan penganiayaan terhadap sesama. Ancaman keras dilayangkan kepada yang berani mengambil atau mengurangi hak orang lain. Khusus mengenai hak keyakinan beragama, sejak awal, ketika manusia pertama diturunkan kebumi Allah secara jelas dan tegas mengatakan: "kalian memiliki kebebasan penuh menerima atau menolak Islam sebagai agamamu."
Terakhir dalam risalah AlQuran Tuhan mengulangi kembali dengan menyatakan : "Tak ada paksaan dalam beragama", (2:256) dengan keterangan jangan sekali-kali mencoba memaksa, membujuk, memberikan iming-iming kepada pihak lain agar menerima keyakinan mereka, apalagi kepada kalangan yang telah memiliki keyakinan sendiri. Mengapa demikian, karena jauh jauh hari Tuhan menyadari bahwa perbuatan itu tidak elok dipandang dari segi hak azazi manusia dan yang paling ditakutkan ialah rentan terjadinya pergesekan yang bisa menyulut timbulnya api permusuhan, akhirnya api kemarahan akan membakar habis kedua belah pihak yang mengalami pergesekan.
Perhatikan kalangan-kalangan yang tidak punya niat ekspansi, maka mereka menikmati ketenangan dan kedamaian. Mereka hidup berdampingan saling hormat menghormati, tak ada rasa kecemasan, tak ada kekhawatiran, tak ada pransangka dan kecurigaan, dan mereka tolong menolong satu dengan yang lainnya dengan penuh kasih sayang. Amiin
Akhirnya, terima kasih telah mengunjungi website ini, semoga blog yang sederhana ini bermanfaat bagi semua. Selamat berselancar dan selamat mengikuti !
PENGASUH
No comments:
Post a Comment